Monday, February 10, 2014

Ilmuwan Australia Telah Menemukan Bintang Tertua Di Alam Semesta

Dr Stefan Keller and team member Professor Mike Bessell. (ANU)
 Tim astronom Australia mengatakan mereka telah berhasil mengidentifikasi bintang tertua di alam semesta kita. Yang dibentuk sekitar 200 juta tahun setelah Big Bang.
Bintang, yang diberi nama SMSS J031300.36-670.839,3, diperkirakan berumur 13,6 miliar tahun dan jauh lebih tua daripada bintang sebelumnya yang pernah ditemukan pada tahun 2007 dan 2013, yang diyakini berusia 13,2 milyar tahun.
"Ini adalah pertama kalinya bahwa kami secara tegas mengatakan bahwa kita telah menemukan sidik jari kimia dari sebuah bintang pertama," kata pemimpin peneliti, Stefan Keller dari Australian National University (ANU) research school of astronomy and astrophysics. Para astronom juga telah menganalisa cahaya dari bintang tersebut untuk kemudian menentukan proses pembentukan secara kimia, dan ekstrapolasi umurnya dari sana.
Keller juga menambahkan "Tanda-tanda bahwa bintang ini begitu tua adalah tidak adanya kelengkapan dari level besi yang terdeteksi dalam spektrum cahaya yang muncul dari bintang ini". Bintang ini pertama kali terlihat pada tanggal 2 Januari di Galaksi Bima Sakti, pada jarak 6.000 tahun cahaya dari Bumi menggunakan teleskop ANU Skymapper.
"Bintang-bintang yang kita temukan hanya satu dari satu juta," kata anggota tim Profesor Mike Bessel dalam siaran pers. "Mencari jarum di tumpukan jerami tersebut dimungkinkan berkat ANU SkyMapper teleskop yang unik dalam kemampuannya untuk menemukan bintang-bintang dengan level zat besi yang rendah dari warna mereka Bintang yang baru ditemukan ini dibentuk setelah bintang primordial dan memiliki massa 60 kali dari matahari kita.
Keller juga menambahkan "Untuk membuat bintang seperti matahari kita, Anda mengambil bahan dasar hidrogen dan helium dari proses ledakan Big Bang dan menambahkan sejumlah besar zat besi - atau setara dengan sekitar 1.000 kali massa Bumi". 
"Ini baru satu langkah pertama dalam memahami seperti apa bintang pertama itu" kata Keller. "Apa bintang ini telah memungkinkan kita untuk membuat catatan sidik jari dari bintang-bintang pertama."
 
Keller dan timnya berharap bahwa penemuan mereka akan membantu menyelesaikan perbedaan lama antara pengamatan dan prediksi daripada Proses Big Bang.

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes